"Menurut pemahaman saya, martabat perdana menteri tidak boleh bersandingan dengan kecurigaan tindakan kriminal apa pun, itulah sebabnya saya mengajukan pengunduran diri saya," kata Costa.

Costa memimpin pemerintahan dengan dukungan penuh dari anggota parlemen. Meski demikian, selama setahun terakhir dia diguncang oleh tantangan lain termasuk kenaikan biaya hidup, protes guru, dan kontroversi terkait dengan maskapai penerbangan milik negara TAP, yang akan diprivatisasi oleh pemerintah.

Sebelumnya pada Selasa, Kantor Kejaksaan Agung Portugal mengatakan dalam pernyataan yang dikirim melalui email bahwa Vitor Escaria, kepala staf perdana menteri, termasuk di antara lima orang yang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung terkait dengan konsesi eksplorasi lithium di tambang Romano dan Barroso di Portugal utara, proyek produksi hidrogen di Sines, dan proyek pusat data, juga di Sines.

Seperti banyak negara lain, Portugal telah berusaha untuk meningkatkan produksi energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Investasi dalam proyek hidrogen dan energi terbarukan adalah salah satu fokus utama dalam rencana pemulihan pandemi Portugal.

Pemerintah bahkan memiliki ambisi untuk mengekspor hidrogen yang dibuat dari energi terbarukan.

(bbn)