Rusia diperkirakan akan menyelenggarakan pilpres pada 17 Maret 2024. Dewan Federasi, yang merupakan majelis tinggi parlemen Rusia, akan mengambil keputusan mengenai tanggal pasti pemilu pada Desember 2023.
Setelah itu, partai politik perlu mengadakan pra-pemilihan dan mencalonkan kandidat mereka.
Putin sendiri masih memiliki hak untuk mencalonkan diri lagi namun ia belum menyatakan keputusannya. Bila ia maju lagi di pilpres dan terpilih, maka masa jabatan Putin langgeng hingga setidaknya 2030.
Sebelumnya, diberitakan dalam laporan eksklusif Reuters bahwa enam sumber mengatakan Putin akan maju lagi pilpres 2024 karena ia ingin mengarahkan Rusia melewati periode yang kritis.
Adapun sumber lain yang mengatakan bahwa pencalonan diri Putin sedang dipersiapkan dan keputusan Putin untuk mencalonkan diri pada pilpres 2024 sudah ditetapkan.
Sebelumnya, diberitakan pula bahwa Putin kemungkinan akan mengumumkan pencalonan dirinya kembali sebagai Presiden Rusia paling cepat pada November 2023, seperti dilaporkan surat kabar Kommersant dengan mengutip beberapa orang yang dekat dengan Kremlin.
Jika menang, Putin menjabat sebagai presiden Rusia lima periode. Putin telah menjadi orang nomor satu di Rusia sejak 1999 seusai presiden pertama pasca-Soviet, Boris Yeltsin, mengundurkan diri.
Hanya satu kali dia tidak menduduki jabatan presiden ketika ia menjabat sebagai perdana menteri selama satu periode.
Pada Pilpres 2018, Putin meraup suara 77% dan menjabat presiden Rusia selama empat periode. Ketika itu dia hampir tidak melakukan kampanye di Rusia karena tak ada rival yang serius.
(bbn)