Barr mengatakan the Fed terus mempelajari teknologi yang akan mendasari mata uang digital yang didukung oleh bank sentral.
Sebelumnya ia mengatakan bahwa the Fed tidak akan maju tanpa persetujuan dari Kongres dan pemerintah.
Sementara itu, Nellie Liang, pejabat keuangan domestik di Departemen Keuangan AS mengatakan dalam acara tersebut bahwa sulit untuk mengatakan peran apa yang akan dimainkan oleh kripto yang tidak didukung oleh aset fisik atau aset lain yang memiliki nilai intrinsik (unbacked crypto) dan stablecoin dalam sistem keuangan ke depannya.
Meski demikian, ia mengakui ada potensi mereka membawa efisiensi dalam hal pembayaran.
Sekadar informasi, unbacked crypto sering disebut sebagai "shitcoin" atau "memecoin". Sementara stablecoin adalah jenis kripto yang dirancang untuk memiliki nilai stabil yang tidak mudah berubah seperti kripto lainnya.
Nilai stablecoin biasanya dipatok pada aset lain, seperti mata uang, komoditas, atau aset kripto lainnya.
Aset kripto seperti unbacked crypto dan stablecoin memiliki risiko yang sangat tinggi, karena nilainya sangat fluktuatif dan dapat turun drastis bahkan hingga menjadi nol.
Pemecah Masalah
Regulator perbankan lainnya, Michael Hsu, pelaksana tugas di Biro Pengawas Mata Uang (OCC), Departemen Keuangan AS, mencoba menarik perbedaan antara kripto dan tokenisasi.
Ia mengatakan meski dunia kripto berorientasi ritel, sebagian besar didorong oleh harapan untuk menghasilkan uang.
Menurut dia dunia kripto "masih penuh dengan penipuan, skema, dan peretasan, dan beberapa pemain terbesar masih belum diatur."
Tokenisasi, sebaliknya, berfokus pada penyelesaian masalah aktual dalam keuangan.
"Ada risiko, ada gesekan, ada biaya" dalam pengaturan saat ini, kata Hsu dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
"Tokenisasi menjanjikan. Ini menyederhanakan, jika dilakukan dengan benar."
Mengenai stabilitas bank, Hsu mengatakan investor tidak perlu khawatir tentang kerentanan yang menyebabkan goncangan industri pada bulan Maret, sebab OCC telah meningkatkan pengawasan.
(bbn)