Tidak hanya produksi dalam negeri, China juga menambah impor agar pasokan batu bara cukup untuk menghadapi musim dingin. Impor batu bara China naik 73% dalam 9 bulan pertama 2023.
“Pasar berubah menjadi berada di tangan pembeli (buyer’s market). Peningkatan permintaan listrik musim dingin sepertinya akan kalah dengan persediaan batu bara yang melimpah,” tegas Gao Lanying, Analis Cqcoal, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 28,02.
RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Tidak hanya itu, RSI di bawah 30 berarti sudah termasuk jenuh jual (oversold).
Dengan demikian, ruang kenaikan harga batu bara menjadi terbuka. Target kenaikan terdekat adalah US$ 129/ton. Jika tertembus, maka US$ 138/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Target paling optimistis adalah US$ 165/ton.
(aji)