Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional hari ini, rata-rata harga beras premium mencapai Rp14.980 per kilogram (kg) sementara beras medium Rp13.200 per kg.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyebut Indonesia harus mampu swasembada pangan bahkan menyiapkan diri untuk menjadi lumbung pangan bagi dunia karena Indonesia memiliki 10 juta hektar lahan potensial yang belum digarap secara maksimal.
“Ada 10 juta hektare lahan berupa rawa yang bisa kita sulap menjadi lahan produktif. Kalau kita bisa tambahkan itu, Indonesia bahkan bisa menjadi lumbung pangan dunia,” kata Andi Amran.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyastuti juga memprediksi adanya penurunan produksi beras sebesar 0,65 juta ton atau sebesar 2,05% sepanjang 2023, atau dari 31,54 juta ton tahun lalu menjadi 30,9 juta ton tahun ini.
Dia menjelaskan penurunan itu sudah terjadi sejak Januari hingga September 2023 sebesar 0,06 juta ton atau 0,22%. Adapun, produksi beras pada Januari—September 2023 mencapai 26,17 juta ton turun menjadi 26,11 juta ton.
Penurunan paling tinggi ditaksir terjadi pada Oktober—Desember 2023 sebanyak 0,59 juta ton atau sebesar 10,92% dari 5,37 juta ton pada periode yang sama tahun lalu menjadi 4,78 juta ton tahun ini.
“Produksi beras 2021—2023 memang kecenderungannya sejak September—Desember selalu turun, tetapi ada catatan bahwa 2023 terjadi penurunan produksi beras. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya selama periode Januari—September terjadi penurunan 0,06 juta ton,” ujar Amel dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah dirangkaikan dengan Penyerahan Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi Daerah Periode 3 2023, Senin (6/11/2023).
Sejak Juli 2023, lanjut Amel, defisit produksi beras memang telah terjadi. Defisit beras paling tinggi pun diprediksi terjadi pada Desember 2023 yakni sebesar 1,45 juta ton.
(mfd)