Evaluasi itu pun akan didasarkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi harga tiket pesawat, serta berdasarkan usulan dari seluruh pihak terkait. Menhub masih ingin mendengar banyak pihak soal harga tiket pesawat yang mahal.
Pihak yang menyatakan harga tiket pesawat mahal salah satunya datang dari anggota DPR, yang dianggap memiliki kapasitas mewakili publik dalam memberikan pendapat. “Oleh karenanya, kami akan membahas secara detail, karena yang mahal itu di daerah, terutama. Di daerah-daerah timur itu mahal sekali. Saya yakin bahwa masih ada ruang untuk kita bahas agar ini bisa dilakukan dengan baik,” ujar Budi.
Budi tidak menjelaskan dengan pasti tentang kapan keputusan tersebut akan dikeluarkan oleh Kemenhub sebagai regulator. Sebelumnya, dirinya justru membuka peluang menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat di beberapa daerah tertentu, khususnya pada daerah dengan tingkat daya beli masyarakat terbatas seperti Indonesia bagian Timur.
Rencana yang justru bertolak belakang dari usulan industri penerbangan untuk menaikkan TBA ini guna menjaga daya beli masyarakat yang terbatas. Apalagi, saat ini banyak masyarakat di Indonesia bagian Timur yang tidak mampu naik pesawat karena harga yang mahal.
Budi juga mengatakan pemerintah harus menggunakan pendekatan menyeluruh untuk melihat dan mempertimbangkan kebijakan dari segala sisi.
“Pemerintah dengan fiskal yang demikian ini, tidak mudah untuk membuat satu solusi secara directly. Oleh karena itu, kami tetap mengacu atau memperhatikan TBA, tapi mungkin TBA daerah tertentu, tidak semua,” ujar Budi saat ditemui usai acara INACA Festival 2023 di Park Hyatt Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
“Bahkan kami akan menurunkan TBA di daerah tertentu juga karena mereka tidak mampu.”
(dov/wep)