"Peran ini telah dijalankan dengan baik oleh Gubernur BI saat ini," ujar Said.
Lebih lanjut Said juga mengapresiasi langkah Perry yang membawa BI berperan dalam membantu pemerintah saat menghadapi pandemi COVID-19 lewat kebijakan berbagi beban (burden sharing) dengan menyerap SBN melalui private placement.
"BI saat itu sangat membantu posisi APBN aman akan kebutuhan pembiayaan yang sangat besar. Gubernur BI saat ini juga telah membuktikannya," katanya.
Indonesia, menurut Said, juga membutuhkan sosok Gubernur BI yang bisa dan telah membangun hubungan baik dengan DPR, terutama kepada Pimpinan DPR, alat kelengkapan dewan seperti Badan Anggaran dan Komisi XI DPR.
Ia juga menilai sosok gubernur BI yang diakui secara internasional diharapkan mampu mendorong capital inflow untuk menguatkan pasar keuangan Indonesia.
Agenda ini perlu diperkuat oleh Gubernur BI kedepan," katanya.
Masa jabatan Perry Warjiyo akan segera berakhir pada Mei mendatang. Sejumlah nama telah beredar di publik untuk mengisi kursi jabatan nakhoda moneter tersebut untuk periode 2023-2028.
(evs)