Sementara peristiwa halving Bitcoin di tahun depan diprediksi membuat kenaikan lebih kecil pada mata uang karya Satoshi Nakamoto ini. Kenaikan dapat mendorong harga Bitcoin melampui level tertingginya sepanjang masa.
Dave the Wave menyertakan analisis moving average convergence divergence divergence (MACD) bulanan. MACD dianggap sebagai alat identifikasi tren pasar, yang menurut Dave the Wave telah memasuki fase bullish yang pasti.
Sebelumnya pada bulan Oktober, analis mengatakan bahwa pasangan Ethereum-Bitcoin bisa jadi mendekati akhir dari irisan yang signifikan.
Hal ini dapat mengisyaratkan potensi breakout ke atas pada awal tahun depan. Dave the Wave kemudian memperkirakan Bitcoin akan terus melampaui aset tradisional, seperti indeks saham, selama kurang lebih satu dekade.
Dalam laporan terbaru dalam jangka pendek pasar kripto masih berada pada tren positif, seperti disampaikan Ajaib Kripto. Level resistennya di US$35.000. Ajaib Kripto kemudian mencermati potensi peningkatan signifikan yang dialami oleh altcoin, menandakan pertumbuhan lebih lanjut dalam waktu dekat. Sebagai catatan kapitalisasi pasar aset kripto global hingga akhir Oktober mencapai US$1,3 triliun, naik 0,30% dalam 24 jam terakhir.
“Kenaikan pasar kripto sepekan terakhir berkat sebesar US$261 juta mengalir ke produk investasi kripto, melanjutkan inflow positif selama enam minggu berturut-turut. Total arus masuk selama enam minggu terakhir sebesar adalah US$767 juta. Menariknya, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan total arus masuk sepanjang tahun 2022, yaitu US$736 juta, menurut laporan CoinShares,” ucap Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha.
“Di antara 20 Aset Kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, beberapa altcoin mencuat sebagai pemenang terbesar minggu ini. Cardano (ADA) memimpin , selanjutnya XRP, diikuti Solana (SOL) dan Chainlink (LINK) yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga dengan pertumbuhan yang mengesankan.”
Altcoin lain, Cardano (ADA) naik 19,23% ke US$0,3615. XRP naik 19,05% menjadi US$0,69. Solana (SOL) bahkan alami kenaikan 16,24 % dan sempat mencapai puncak US$46,33. Chainlink (LINK) juga masih bergerak positif dalam sepekan terakhir dengan naik 14,1% ke posisi US$12,9.
Menurut Panji Yudha, kenaikan pada mayoritas altcoin lainnya salah satunya disebabkan level Bitcoin yang telah mencapai puncaknya tahun ini. “Sehingga sebagian investor dan trader beralih ke altcoin untuk mencari keuntungan lebih tinggi,” ungkap dia.
Panji Yudha mempercayai selama Bitcoin mampu bertahan pada level tertingginya, altcoin masih berpeluang untuk mengalami penguatan. “Namun, jika Bitcoin anjlok maka perlu waspada terhadap penurunan altcoin,” tulis dia.
(wep/hps)
