Patrick yang dikenal sebagai sebagai pendiri Northstar Group secara tegas mengatakan bahwa GOTO sudah mencapai tahapan kinerja keuangan yang sudah aman karena tidak ada lagi risiko kehilangan uang melalui bakar uang.
"Kami ingin bisa impas namun bisa terus bersaing, kami tidak ingin mengikuti jekan rekan-rekan kami yang sudah almarhum di bidang e-commerce," ujarnya.
Namun dia mengakui GOTO tetap memiliki risiko yakni profit yang diraih lewat lini bisnis ODS dan e-commerce belum bisa menutupi investasi di lini bisnis lainnya, yakni GoTo Financial dan GoTo Logistik serta biaya operasional GOTO secara korporasi.
Pada kuartal III-2023 lalu, lini ODS mendekati titik impas dari EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA). Lini bisnis mencatatkan adjusted EBITDA minus Rp48 miliar, membaik hingga 95% dibandingkan kuartal III-2022 yang tercatat Rp962 miliar.
Lini ODS mencatatkan adjusted EBITDA yang paling baik dibandingkan e-commerce atau Tokopedia yang masih minus Rp222 miliar, financial technology minus Rp388 miliar dan GoTo Logistics yang tercatat minus Rp113 miliar.
Adjusted EBITDA pada dasarnya adalah ukuran keuangan non Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Ukuran ini memiliki komponen rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.
(dba)