Guru di Venezuela Demo Besar-besaran Tuntut Upah Layak
Ezra Sihite
17 January 2023 11:41
Bloomberg Technoz, Jakarta - Massa guru berunjuk rasa secara besar-besaran di pusat Kota Caracas, Venezuela pada Senin (16/1/2023). Protes massal atau demonstrasi tersebut menuntut kenaikan upah pekerja publik setelah upah yang tak naik pasca-Venezuela menerima kembali penggunaaan dolar AS.
Unjuk rasa besar-besaran ini diikuti massa guru sekolah hingga ratusan orang kemudian massa perawat dan massa pensiunan yang merasa digaji dengan sangat minim setelah terjadi depresiasi mata uang lokal. Diketahui bahwa gaji minimum bulanan guru di Venezuela sekitar 500 bolivars atau sekitar US$ 25 atau setara dengan Rp 377.409 untuk nilai tukar saat ini. Angka itu dirasa hampir tidak cukup bahkan untuk biaya transportasi bulanan.
"Selain jadi guru saya terpaksa menjadi tukang menikur, tukang roti dan juga desainer grafis. Semuanya terpaksa saya lakukan agar bisa bertahan hidup," kata Ines Gil (43) yang merupakan seorang guru di sebuah sekolah publik. Gil merasa pengupahan yang mereka dapatkan sangat tidak bisa membantu bertahan hidup.
Sementara itu Presiden Venezuela Nicolas Maduro melalui pemerintahan sosialisnya mencoba memperbaiki ekonomi negara itu yang sudah hancur pada pada periode 2013-2020. Periode itu bahkan dianggap yang paling buruk dalam sejarah Venezuela. Dengan diterimanya dan bisa digunakannya kembali dolar AS di negara tersebut, banyak perusahaan swasta termasuk sekolah-sekolah swasta yang menggaji karyawan dan guru dengan mata uang asing itu. Namun tidak demikian nasibnya dengan guru-guru sekolah negeri dan pekerja sektor publik.
Pada Senin (16/1/2023) setidaknya ada 50 aksi protes yang diorganisir para pekerja di negeri itu namun ditambah yang tidak terorganisir maka angkanya sekitar 150 protes yang terjadi di seluruh penjuru Venezuela.