Menurutnya, selama ini dirinya terus mendapatkan keluhan dari masyarakat. Namun negara seolah-olah menutup mata dan tidak memberikan solusi yang komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Karena sebenarnya keluhan ini terus-menerus masuk ke saya, karena seolah-olah negara kenapa tidak ada solusi sampai kita tidak perlu berpegangan itu di TikTok, itu banyak sekali cerita-cerita serunya,” ujar Mulyadi.
Sebelumnya, PT KAI Commuter memastikan semua rangkaian KRL bakal terdiri dari 12 gerbong dalam 1 rangkaian (trainset) mulai 2025. Hal ini seiring rencana besar KAI Commuter melakukan peremajaan dan penambahan armada baru.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan KRL yang terdiri dari 12 gerbong bisa dicapai melalui dua hal.
Pertama, proses pengadaan kereta baru dari PT Industri Kereta Api (INKA) sebanyak 16 trainset yang akan datang pada 2025. Kedua, proses peremajaan atau penambahan teknologi (retrofit) sebanyak 19 trainset yang dilaksanakan secara bertahap. Pada langkah ini, KAI Commuter mengirimkan 4 rangkaian selama 5 tahun.
“Jadi nanti untuk stamformasi nya setelah retrofit semuanya 12. Untuk pengadaan baru semuanya 12. 2025 mulainya ya,” ujar Anne dalam agenda Sosialisasi dan Konferensi Pers Update Pekerjaan Retrofit Sarana KRL di Kantor KAI Commuter, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
(dov/ain)