Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara anjlok mencapai 15,52% dalam sebulan. Melemahnya harga komoditas si batu hitam di market global ini membawa saham-saham pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut terjungkal.

Sepanjang Oktober, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) drop menyentuh angka 15,52% secara point-to-point. Dengan parkir pada harga US$119/ton, dan penurunan tersebut menjadi yang terendah sejak Mei 2021.

Dalam sepekan di awal November, harga komoditas ini juga anjlok 9,39% ptp.

Koreksi terjadi akibat pasokan yang berlimpah di sejumlah negara utama penghasil dan tujuan batu bara. China, misalnya, terus meningkatkan produksi batu bara dalam negeri sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan listrik saat musim dingin.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, China telah meningkatkan produksi batu bara sejak krisis listrik terjadi pada 2021 silam, demi menghindari hal-hal serupa terjadi lagi. Produksi batu bara tahun ini pun kembali mencatatkan rekor baru.