Bloomberg Technoz, Jakarta – Pengusaha batu bara mengaku kesulitan mencari pasar ekspor baru, di tengah kenaikan permintaan yang tidak seberapa dari pelanggan setia seperti China.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Indonesian Coal Mining Association (APBI/ICMA) Hendra Sinadia tidak menampik saat ini perusahaan-perusahan batu bara nasional masih bergantung terhadap pasar China.

Penyebabnya, kata Hendra, korporasi batu bara di Indonesia kerap menemui jalan buntu saat harus mencari pangsa pasar baru. Permintaan dari pasar tradisional batu bara, padahal, hingga kini masih stagnan.

“Kalau mencari market [ekspor] lain ya susah, tetapi pasar [ekspor] batu bara yang tradisional juga tidak berubah,” ujar Hendra saat dihubungi, Senin (6/11/2023).

Pasar ekspor yang terbatas diimbangi dengan harga batu bara yang lesu. Hendra menyebut tren penurunan harga dipicu pasar yang oversuplai, di mana permintaan tidak bisa mengimbangi pasokan.