Karier Perry di Bank Indonesia dimulai dari staf di Desk Penyelamatan Kredit, Urusan Pemeriksaan, dan Pengawasan Kredit pada 1992 sampai kemudian dia diangkat menjadi Staf Gubernur Bank Indonesia pada 1995.
Pada 1998, Perry kembali diangkat menjadi Kepala Biro Gubernur. Di 2001, dia memegang peran penting sebagai project leader Unit Khusus Program Transformasi (UKPT) hingga akhirnya di 2003 dia menempati posisi strategis sebagai Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan.
Pada 2005, Perry diangkat menjadi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia hingga 2007. Lalu pada 2007 hingga 2009, Perry diangkat menjadi Direktur Eksekutif, South East Asia Voting Group (SEAVG) International Monetary Fund (IMF) mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.
Pada 2009, ia kembali lagi ke Bank Indonesia. Pada 2013 ia diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018. Melihat kinerja dan senioritasnya di Bank Indonesia, akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Perry sebagai Gubernur untuk periode 2018-2023.
(evs)