Logo Bloomberg Technoz

Saham Batu Bara Kompak Berguguran Usai Harga Cetak Rekor Terburuk

Mis Fransiska Dewi
07 November 2023 09:55

Pengapalan batu bara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur./Bloomberg-Dimas Ardian
Pengapalan batu bara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sektor batu bara kembali diselimuti awan mendung. Ini akibat harga komoditas batu bara global yang terus turun, bahkan hingga menyentuh level terendah.

Sentimen itu turut mempengaruhi gerak saham di sektor ini. Sejumlah saham emiten batu bara besar kompak mengalami penurunan.

Berikut rinciannya berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/11/2023), hingga pukul 9.48.

  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 125 poin atau setara 0,49% ke level Rp25.525/saham.
  • PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun 150 poin atau setara 0,80% ke level Rp18.550/saham.
  • PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 40 poin atau setara 1,58% ke level Rp2.490/saham.
  • PT Harum Energy Tbk (HRUM)
  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 20 poin atau setara 0,83% ke level Rp2.380/saham.

Seperti diketahui, harga batu bara turun pada perdagangan kemarin. Koreksi yang terjadi usai harga si batu hitam naik 2 hari beruntun.

Pada Senin (6/11/2023), harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 119/ton. Anjlok 2,86% dan berada di posisi terendah sejak Mei 2021.