Sepanjang tahun ini, posisi cadev mengalami penurunan terbesar pada Mei lalu hingga US$4,88 miliar, yang juga terjadi akibat tekanan yang dialami oleh nilai tukar rupiah di bulan tersebut.
Bulan Oktober menjadi bulan 'berdarah' bagi mata uang kebanggaan Indonesia, rupiah. Selama Oktober lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan terbesar secara bulanan sepanjang tahun ini.
Selama Oktober, nilai rupiah tergerus 2,78% point-to-point (ptp) dibanding posisi penutupan bulan sebelumnya. Itu menjadi penurunan bulanan terbesar tahun ini. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate juga tercatat melemah 2,62% bulan lalu dengan pergerakan rata-rata di Rp15.748/US$.
Rupiah juga nyaris menjebol level psikologis Rp16.000 pada Oktober kemarin, akan tetapi ia tertahan intervensi bank sentral sehingga rupiah mencatat level terlemah di Rp15.940/US$ pada 27 Oktober, menjadi level terlemah rupiah setidaknya sejak April 2020 ketika pandemi Covid-19 baru pecah. Level terlemah rupiah sepanjang masa terjadi pada Maret 2020 di Rp16.575/US$.
(rui/aji)