Pernyataan Kashkari ini mengerem reli di pasar global dengan pelaku pasar mulai lebih waspada. Di pasar swap, para pedagang menaikkan lagi ekspektasi kenaikan bunga acuan The Fed pada Desember dengan probabilitas menjadi sebesar 12%, dari tadinya turun tinggal 4%.
Selain mencermati sentimen eksternal, para pelaku pasar akan menanti rilis data terbaru posisi cadangan devisa Oktober yang diprediksi akan turun tajam akibat kebutuhan intervensi nilai tukar selama bulan lalu.
Nilai tukar rupiah di pasar spot kemarin menguat tajam 190 bps ke kisaran Rp15.538/US$, sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate ditutup menguat juga di Rp15.550/US$. Di pasar derivatif pagi ini, kontrak Non-Deliverable Forward rupiah pagi ini terpantau mulai kembali melemah di kisaran Rp15.555-Rp15.568/US$.
(rui)