Berdasarkan data Bank Indonesia yang dikompilasi oleh Bloomberg Technoz, sejak pewajiban aturan DHE awal Agustus 2023, nilai valas yang berhasil ditarik dari para eksportir melalui lelang instrumen TD valas DHE mencapai total US$ 2,4 miliar termasuk nilai rollover deposit.
Angka ini masih jauh di bawah perkiraan BI yang menyebut aturan DHE itu bisa menarik US$ 9,2 miliar hingga akhir tahun ini.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan kinerja ekspor dan impor Indonesia mengalami penurunan pada kuartal III/2023.
Kinerja ekspor mengalami kontraksi sebesar 4,26% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, impor juga terkontraksi 6,18% pada periode yang sama.
Terkait dengan kinerja ekpor impor yang melambat pada kuartal III tahun ini, Airlangga mengatakan, perlambatan itu terjadi lantaran harga komoditas relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
"Kita tahu global ini wait and see juga terkait perkembangan. Kami sih tetap optimis bahwa [ke depan] ekspor impor akan terus kita dorong," jelas Airlangga.
Untuk mendorong hal itu, kata Airlangga, pemeriniitah pun kini tengah menggodok kebijakan untuk membolehkan sektor manufaktur ekspor yang sebelumnya hanya dibatasi 50%, menjadi di atas 50%.
Beleid itu pun dalam waktu dekat akan segera terbit melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). "Menteri Perindustrian [Agus Gumiwang Kartasasmita] juga kami sudah minta direvisi regulasinya, sehingga bisa lebih mendorong [kinerja ekspor ke depan]."
(ibn/dhf)
