Bursa Asia Diperkirakan Lesu Usai Memudarnya Reli Wall Street
News
07 November 2023 06:46
Jason Scott - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka lebih rendah. Muncul keraguan baru mengenai apakah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) telah selesai dengan kenaikan suku bunga. Sementara saham Wall Street kesulitan mendapatkan dorongan di tengah kenaikan imbal hasil obligasi.
Kontrak berjangka menunjukkan penurunan awal di pasar saham Jepang, Hong Kong, dan Australia setelah S&P 500 naik sedikit pada hari Senin. Pembalikan pergerakan obligasi memberikan tekanan pada sentimen, dengan imbal hasil 10-tahun naik delapan basis poin di tengah serangkaian penjualan utang korporasi dan menjelang serangkaian lelang yang dimulai pada hari Selasa.
Kelesuan Wall Street pada hari Senin terjadi setelah mencatatkan pekan terbaik di tahun 2023 berkat taruhan The Fed yang dovish, level teknis dan posisi yang oversold. Para trader saat ini memprediksi bank sentral akan mencegah pelemahan terbaru dalam kondisi keuangan dengan mengatakan akan terus membuka opsi terhadap kebijakan.
Di Asia, perhatian akan beralih ke bank sentral Australia yang diperkirakan akan mengakhiri jeda empat pertemuannya dengan menaikkan suku bunga. Daya tahan ekonomi yang lebih luas menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut untuk meredam harga. Sementara itu, China akan merilis data perdagangan utama yang akan memberikan petunjuk apakah negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini telah bangkit dari keterpurukan pascapandemi.