Perusahaan mengatakan volatilitas tersebut merupakan buah dari “persaingan antarsegmen [di industri surya] yang ekstrem untuk mendapatkan keuntungan.”
Harga polisilikon mulai turun menjelang akhir tahun lalu saat pabrik baru beroperasi. Produsen utama bereaksi dalam beberapa pekan terakhir, dengan mengurangi penjualan dan membangun persediaan untuk mencoba mengatrol harga.
Volume perdagangan yang rendah di sekitar liburan Tahun Baru Imlek menambah volatilitas harga bahan baku panel surya tersebut.
Pasang surut sejauh ini belum berdampak pada permintaan tenaga surya secara keseluruhan, yang tumbuh dengan jumlah rekor tahun lalu yang diperkirakan akan hilang tahun ini.
Namun, itu menyebabkan raksasa industri surya bernilai miliaran dolar menyesuaikan strategi penetapan harga dengan cepat saat mereka memilih antara berusaha melindungi margin keuntungan dan pangsa pasar.
Hanya dalam beberapa pekan terakhir, produsen wafer (komponen panel surya) terkemuka Longi Green Energy Technology Co. dan TCL Zhonghuan Renewable Energy Technology Co. menaikkan harga hampir 20% sebagai respons terhadap penguatan harga polisilikon.
Itu juga menyebabkan pembuat sel teratas Tongwei Co. menaikkan harga sebanyak 8,5%.
"Volatilitas diperkirakan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang karena produsen polisilikon dan klien mereka yang memproduksi wafer bersaing untuk mendapatkan keuntungan dalam lingkungan harga yang menurun," kata Alex Whitworth, direktur riset di konsultan Wood Mackenzie Ltd.
Harga polisilikon diperkirakan stabil lagi saat fasilitas produksi baru beroperasi. Menunrut laporan dari Asosiasi Industri Silikon China, harga polisilikon bergerak stagnan pada pekan ini.
(bbn)