Logo Bloomberg Technoz

The Fed memang telah mengambil sikap untuk lebih memberikan kelonggaran terhadap suku bunga acuan. Namun, ini bukan berarti bank sentral AS itu menghentikan tren kenaikan suku bunga acuan.

"The Fed masih terus memantau situasi di lapangan," ujar David Donabedian, Chief Investment Officer di CIBC Private Wealth US, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/11/2023).

"Kami memperkirakan, pergerakan di sisa tahun ini masih akan bergejolak mengikuti arah pergerakan suku bunga acuan," imbuhnya.

Waspada Koreksi

Pekan terbaik indeks S&P 500 yang dicatatkan dalam setahun ini disebut hanya merupakan awal dari tren koreksi atau bear market, demikian menurut ahli strategi top dari Morgan Stanley, Michael Wilson.

Dalam catatan penelitian yang dirilis pada Senin (06/11/2023) Wilson menyatakan bahwa dukungan teknis dan fundamental sedang hilang.

Ia mengutip pandangan pendapatan yang suram, data makro yang lebih lemah, dan pandangan analis yang semakin memburuk

"Kami sulit untuk lebih bersemangat tentang reli akhir tahun," tambahnya.

Ia dengan mencatat bahwa kenaikan ini "terlihat lebih seperti reli pasar yang bear daripada awal tren kenaikan yang berkelanjutan."

Sentimen di pasar saham membaik minggu lalu setelah Gubernur bank sentral AS, The Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa mereka mungkin telah selesai dengan siklus pengetatan yang paling agresif dalam empat dekade terakhir.

Harapan investor akan ekonomi yang soft landing membuat indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 naik sekitar 6%, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun.

Namun, kekhawatiran tetap ada mengenai dampak bunga acuan yang tinggi dalam jangka panjang terhadap permintaan, dengan perusahaan-perusahaan menyoroti kekhawatiran tentang ancaman perlambatan ekonomi pada musim pendapatan ini. Wilson telah mempertahankan pandangan bearishnya terhadap saham sepanjang tahun ini.

(bbn)

No more pages