Setelah Hamas melakukan serangan ke Israel selatan yang menewaskan 1.400 orang, militer Israel telah melakukan serangan udara di Gaza dan mengirim pasukan darat.
Tercatat lebih dari 9.700 orang tewas di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola oleh Hamas.
Rafah terletak di selatan Gaza. Israel telah mendorong warga sipil untuk mengungsikan diri ke bagian wilayah tersebut karena mereka berkonsentrasi di bagian utara sekitar Kota Gaza.
Pasukan Israel mengklaim telah mengepung kota tersebut dan secara efektif memotong bagian selatan Gaza dari bagian utara.
Hamas menyatakan Israel menarget ambulans dan menghalangi warga Palestina yang terluka akibat serangan udara Israel untuk diobati di Mesir.
Pada Sabtu, militer Israel mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap sebuah ambulans di dekat sebuah rumah sakit, tetapi mengatakan ambulans itu digunakan untuk mengangkut pejuang Hamas.
Hamas didukung oleh Iran dan ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa.
Kesepakatan antara Israel, Mesir, dan Hamas yang memungkinkan warga sipil terluka serta warga asing dan warga Palestina dengan paspor asing untuk meninggalkan Gaza adalah langkah diplomatik yang jarang terjadi sejak konflik dimulai.
Lebih dari 1.100 orang dilaporkan melintasi perlintasan Rafah ke Mesir pada tanggal 2 dan 3 November, demikian menurut PBB.
Awalnya, Hamas mengajukan daftar nama-nama untuk dievakuasi ke Mesir yang mencakup para pasukannya, kata seorang pejabat AS. Setelah AS menolak, kelompok militan tersebut menarik kembali nama-nama tersebut.
(bbn)