Resesi akan menjadi beban bagi Perdana Menteri Rishi Sunak, yang akan bertarung dalam pemilu tahun depan.
Resesi dapat meningkatkan kemungkinan bank sentral, Bank of England (BOE) untuk menurunkan bunga acuan, terutama jika inflasi telah turun tajam.
“Ini akan menjadi keputusan yang sulit antara stagnasi dan kontraksi ringan, tetapi kemungkinannya sedikit condong ke arah yang terakhir,” tulis Dan Hanson, analis di Bloomberg Economics, dalam sebuah catatan yang diterbitkan Senin.
“Risikonya adalah penurunan output sedikit lebih tajam dari yang kami perkirakan.”
Ekonom memperkirakan bahwa PDB Inggris turun 0,1% dalam tiga bulan hingga September, menurut survei Bloomberg
BOE memperkirakan tingkat pengangguran Inggris, yang sekarang 4,3%, akan naik menjadi 5,1% pada 2026.
“Dengan pasar kerja yang melonggar, konsumen mungkin merasa lebih berhati-hati dalam pengeluaran,” kata Hanson.
“Ini bahkan saat pendapatan riil mereka terus meningkat selama musim dingin. Data uang dan kredit September dari BOE menunjukkan rumah tangga menabung lebih banyak dari sebelumnya.”
Hanson tak sendiri, beberapa pakar juga telah memprediksi resesi di Inggris. Survei telah menunjukkan penurunan output pada paruh kedua tahun ini dan penurunan tajam pada lowongan pekerjaan.
Analisis oleh Bloomberg Economics — yang sudah memperkirakan resesi ringan — menunjukkan kemungkinan 70% kontraksi pada kuartal ketiga setelah penurunan 0,6% dalam PDB pada bulan Juli dan hanya rebound sebagian pada bulan Agustus. BOE pekan lalu memperkirakan kemungkinan resesi sebesar 50%.
(bbn)