Logo Bloomberg Technoz

Dari sisi proyek unggulan, perusahaan memperkirakan BSD City akan berkontribusi sebanyak 58% terhadap pencapaian target prapenjualan tahun ini melalui peluncuran hunian secara bertahap di Tanakayu, The Ostara, Eonna, Hiera, The Zora, Nava Park, Enchante. 

Sementara itu, sebanyak 42% diestimasikan berasal dari prapenjualan Grand  Wisata  Bekasi,  Kota  Wisata Cibubur,  Legenda Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya, Grand City Balikpapan, Southgate TB Simatupang, The Elements, Aerium, dan Klaska. 

BSDE memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi incaran calon pembeli properti, baik untuk segmen residensial maupun komersial. 

Perusahaan mencatat, sepanjang 2022, terjadi peningkatan permintaan terhadap perumahan segmen menengah dengan harga di bawah Rp3 miliar per unit dan segmen menengah ke atas dengan harga antara Rp3 miliar hingga Rp5 miliar per unit. 

Rencananya, tahun ini BSDE akan meluncurkan produk-produk baru dengan kisaran harga mulai dari Rp1 miliar hingga Rp30  miliar  per  unit  untuk  rumah  tapak  segmen menengah hingga premium dan  produk komersial yang  dijual pada perusahaan patungan.  

Data real estate (Dok Bloomberg)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan terus meningkat hingga kuartal IV-2022, berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR).

Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV-2022 tercatat meningkat sebesar 2% secara tahunan atau year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan capaian 1,94% yoy pada kuartal sebelumnya.

Tren kenaikan IHPR Primer hingga kuartal IV-2022 relatif sejalan dengan laju inflasi bahan bangunan yang juga meningkat. Inflasi tahunan IHK untuk subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan masih stabil sejak September 2022 sebesar 3,46% yoy.

Dari sisi penjualan, hasil survei bank sentral mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV-2022 tumbuh melambat. 

Penjualan properti residensial tumbuh sebesar 4,54% yoy pada kuartal terakhir tahun lalu, lebih rendah dari pertumbuhan sebesar 13,58% yoy pada kuartal sebelumnya. 

Hasil survei juga menunjukkan pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial. Pada kuartal IV-2022, sebesar 72,51% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.

Sementara itu, dari sisi konsumen, fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 75,03% dari total pembiayaan unit residensial.

(tar/wdh)

No more pages