Sektor ini menjadi penting karena menjadi kontributor utama penyumbang PDB. Pada kuartal III-2023, porsi industri pengolahan mencapai 18,75%.
“Pertumbuhan industri pengolahan ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik. Industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh 13,68%. Industri logam dasar tumbuh 10,86% didorong oleh permintaan luar negeri terutama untuk produk feronikel dan nickel matte.
“Industri alat angkutan tumbuh 7,31% terutama karena peningkatan produksi sepeda motor. Industri barang galian bukan logam tumbuh 7,2% didorong oleh permintaan domestik terutama semen,” jelas Winny, sapaan akrab Amalia.
Namun walau industri pengolahan alias manufaktur tumbuh meningkat, tidak demikian dengan 2 sektor di bawahnya yaitu pertanian dan perdagangan. Dua sektor ini tidak bisa dianggap remeh, karena keduanya memberikan sumbangan 26,53% kepada PDB.
Pada kuartal III-2023, sektor pertanian hanya tumbuh 1,46%, Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 2,02%.
“Ini merupakan dampak El Nino, yang terutama dirasakan di sub-sektor tanaman pangan dan perkebunan,” ujar Winny.
Sedangkan sektor perdagangan tumbuh 5,08% pada kuartal III-2023. Lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya yang membukukan pertumbuhan 5,25%.
Menurut Winny, ini disebabkan faktor musiman. Pada kuartal II-2023, ada hal yang sangat membantu pertumbuhan sektor perdagangan yaitu Ramadan-Idul Fitri. Ini faktor yang absen pada kuartal III-2023.
Sementara sektor yang mencatat kinerja terburuk pada kuartal III-2023 adalah administrasi pemerintah yang tumbuh -6,23%. Jauh memburuk ketimbang kuartal sebelumnya yang tumbuh 8,15%.
“Ada perlambatan di administrasi pemerintahan karena pergeseran pembayaran gaji ke-13. Pada 2023, penyaluran gaji ke-13 terjadi pada triwulan III sedangkan tahun lalu pada triwulan II,” kata Winny.
(aji)