Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per survei Agustus 2023 tercatat sebesar 5,32% alias lebih rendah 0,54 poin persentase dibandingkan dengan periode survei yang sama tahun lalu.
“Meski terus menurun, jumlah dan tingkat pengangguran ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi,” tegas Amalia.
Menurut jenis kelamain, dibandingkan dengan Agustus 2022, jumlah pengangguran laki-laki per Agustus tahun ini mencapai 5,42% atau turun 0,5% sedangkan perempuan 5,15% atau turun 0,6%.
“Sejalan dengan peningkatan TPAK-nya, penurunan pada pengangguran perempuan ini juga lebih besar dari laki-laki,” kata Amalia.
Berdasarkan wilayah, terjadi penurunan pengangguran di perkotaan, tetapi meningkat di perdesaan.
Menurut distribusi penduduk bekerja berdasarkan status pekerja utama pada Agustus 2023, dari sebanyak 139,85 juta orang bekerja, sekitar 37,68% di antaranya berstatus sebagai buruh, karyawan, atau pegawai.
“Di tempat keduaa dan ketiga, berturut-turut, adalah berusaha sendiri 23,03% dan berusaha dibantu buruh tidak tetap 14,15%,” papar Amalia.
Dalam hal status pekerja, proporsi pekerja formal meningkat 0,02% pada Agustus 2023 dibandingkan dengan tahun lalu, terutama didorong oleh peningkatan pekerja berstatus buruh atau karyawan.
“Peningkatan proporsi pekerja formal tersebut mengindikasikan keadaan ketenagakerjaan yang terus membaik, meskipun proporsinya masih lebih kecil dibandingkan dengan sebelum pandemi. Membaiknya keadaan ini juga tecermin dari peningkatan proporsi pekerja penuh."
(wdh)