Sektoral saham barang baku dan saham teknologi menjadi pendukung utama penguatan IHSG dengan kenaikan 1,38% dan 1,17%, disusul oleh menguatnya saham infrastruktur sebesar 1,06%.
Sedangkan, sektoral saham kesehatan mengalami koreksi 0,48%.
Sejumlah saham-saham barang baku yang menjadi pendorong kenaikan IHSG adalah, PT Pinago Utama Tbk (PNGO) yang meroket hingga 13,5%, PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) yang melesat mencapai 8,01%. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang menguat 5,34%.
Senada, saham teknologi juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) meroket 9,94%, PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) melesat naik 9,09%. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menguat 5,71%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 melambat, seperti dugaan sebelumnya.
Pada Senin (6/11/2023), Plt. Kepala Biro Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti memaparlan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2023 tumbuh 4,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,17% yoy.
Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi salah satu sebab, ditambah lagi dengan turunnya angka ekspor dan belanja pemerintah pada kuartal ketiga.
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Tanah Air hanya bertumbuh 1,6%. Juga melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 3,86% qtq.
Sebagai gambaran, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% yoy pada kuartal III.
Selain itu, pencapaian ini juga menjadi yang terendah sejak kuartal II-2021. Pada kala itu, PDB Indonesia tumbuh 3,53% yoy.
Adapun kinerja bursa di Asia siang hari ini kompak bergerak menghijau. Indeks Kospi meroket 4,03%, indeks Nikkei 225 terapresiasi 2,31%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,37%, indeks Shanghai Composite naik 0,71% dan indeks Strait Times Singapore menguat 0,53%.
(fad)