Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I Senin (6/11/2023), berhasil parkir di zona hijau dengan kenaikan 49,81 poin atau setara dengan 0,73% ke posisi 6.838,66.

Sepanjang perdagangan pada sesi I IHSG bergerak nyaman di zona hijau dengan rentang perdagangan terjadi pada area level 6.816–6.861.

Data perdagangan menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp4,87 triliun dari sejumlah 13,56 miliar saham yang berhasil diperjualbelikan.

Penutupan IHSG Sesi I Senin 6 November (Bloomberg)

Bersamaan dengan kenaikan IHSG, kurs rupiah terpantau juga ikut menguat signifikan mencapai 1,27% ke posisi Rp15.528/US$ pada pukul 12.20 WIB siang hari.

Tercatat ada penguatan 310 saham dan sebanyak 213 saham terjadi pelemahan. Sedang terdapat sejumlah 217 saham yang stagnan.

Sektoral saham barang baku dan saham teknologi menjadi pendukung utama penguatan IHSG dengan kenaikan 1,38% dan 1,17%, disusul oleh menguatnya saham infrastruktur sebesar 1,06%.

Sedangkan, sektoral saham kesehatan mengalami koreksi 0,48%.

Sejumlah saham-saham barang baku yang menjadi pendorong kenaikan IHSG adalah, PT Pinago Utama Tbk (PNGO) yang meroket hingga 13,5%, PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) yang melesat mencapai 8,01%. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang menguat 5,34%.

Senada, saham teknologi juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) meroket 9,94%, PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) melesat naik 9,09%. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menguat 5,71%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 melambat, seperti dugaan sebelumnya.

Pada Senin (6/11/2023), Plt. Kepala Biro Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti memaparlan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2023 tumbuh 4,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,17% yoy.

Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi salah satu sebab, ditambah lagi dengan turunnya angka ekspor dan belanja pemerintah pada kuartal ketiga. 

Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Tanah Air hanya bertumbuh 1,6%. Juga melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 3,86% qtq.

Sebagai gambaran, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% yoy pada kuartal III.

Selain itu, pencapaian ini juga menjadi yang terendah sejak kuartal II-2021. Pada kala itu, PDB Indonesia tumbuh 3,53% yoy.

Adapun kinerja bursa di Asia siang hari ini kompak bergerak menghijau. Indeks Kospi meroket 4,03%, indeks Nikkei 225 terapresiasi 2,31%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,37%, indeks Shanghai Composite naik 0,71% dan indeks Strait Times Singapore menguat 0,53%.

(fad)

No more pages