Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah reli mengawali pekan ini dengan lompatan 1,28% terhadap dollar AS sampai jelang tengah hari ini ke kisaran Rp15.510/US$ pada Senin (6/11/2023). 

Penguatan rupiah hari ini sudah diprediksi setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pekan lalu memberi petunjuk lebih kuat bahwa siklus kenaikan bunga acuan The Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, sudah selesai. 

Sinyal cerah dari Amerika Serikat itu telah memicu reli beli pemodal asing di pasar surat utang selama sepekan penuh kemarin. Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan terbaru, pemodal asing memborong Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp9,06 triliun selama periode 30 Oktober hingga 3 November lalu. Alhasil, sampai 3 November, kepemilikan asing di SBN mencapai Rp818 triliun, tertinggi sejak 11 Oktober lalu.

Pemodal asing masih mencatat posisi beli bersih sepanjang tahun hingga data setelmen 2 November sebesar Rp53,43 triliun, berdasarkan data Bank Indonesia (BI).

Sementara di pasar saham, pada periode 30 Oktober-2 November lalu, pemodal asing mencatat posisi jual bersih sebesar Rp2,84 triliun. Sementara bila menarik rentang dari awal tahun, posisi jual neto pemodal asing di pasar saham mencapai Rp15,02 triliun.