Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Lesu, Berharap Rangsangan Pemilu

Ruisa Khoiriyah
06 November 2023 15:45

Rapat Pleno Penetapan Nomor Urut Parpol Pemilu 2024 (DOK Humas KPU)
Rapat Pleno Penetapan Nomor Urut Parpol Pemilu 2024 (DOK Humas KPU)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada kuartal III-2023 akibat keterpurukan kinerja ekspor dan belanja pemerintah yang anjlok. 

Di sisa tahun ini dan kuartal selanjutnya, perekonomian domestik masih akan dibayangi tekanan dari pengetatan moneter yang kembali dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), ditambah kenaikan harga pangan yang membebani laju konsumsi rumah tangga. 

Namun, semakin dekatnya gelar Pemilu dan Pilpres 2024, memberi peluang lonjakan pertumbuhan konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga belanja pemerintah, yang bisa membantu laju perekonomian tetap bertahan di kisaran 5% baik tahun ini maupun tahun depan.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini melaporkan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2023 tercatat 4,94% year-on-year, di bawah prediksi mayoritas ekonom yang memperkirakan pertumbuhan 5,03%. Capaian PDB kuartal lalu juga lebih rendah dibanding kuartal II-2023 yang mencapai 5,17%.

Penurunan PDB itu akibat kinerja ekspor yang anjlok cukup hingga 4,26%, disusul penurunan belanja pemerintah 3,76%. Sementara, pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 5,06%, turun dibandingkan pertumbuhan kuartal II lalu sebesar 5,23%. Sedangkan LNPRT tercatat tumbuh 6,21%, turun dibanding kuartal sebelumnya di 8,61%.