Logo Bloomberg Technoz

Mereka juga menegaskan bahwa warga Palestina tidak boleh diusir secara paksa dari Gaza, meskipun Israel telah mendesak Mesir untuk memindahkan mereka ke tenda-tenda pengungsian selama sisa konflik.

Kunjungan Blinken ke ibu kota Irak juga dimaksudkan untuk memperkuat kemitraan di mana Irak menjadi tuan rumah bagi sekitar 2.500 tentara AS. Hal ini telah menjadi sumber ketegangan yang meningkat di tengah serangkaian serangan terhadap pasukan militer AS di Irak dan Suriah oleh kelompok-kelompok yang disebut pejabat AS didukung oleh Iran.

Milisi Syiah berbasis di Irak telah mengancam akan meningkatkan serangan jika Blinken mengunjungi negara tersebut.

"Saya dengan sangat jelas menyatakan bahwa serangan dan ancaman yang berasal dari milisi yang terkait dengan Iran adalah hal yang sama sekali tidak dapat diterima, dan kami akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk melindungi orang-orang kami," katanya.

Di Ramallah, Blinken mengatakan kepada Abbas bahwa AS percaya Otoritas Palestina seharusnya memainkan peran sentral di Gaza pasca-Hamas, menurut pejabat senior Departemen Luar Negeri. Blinken mengatakan penting bahwa Otoritas Palestina memiliki "peran utama" dalam rencana seperti itu, dan dia mengulanginya di Baghdad.

Abbas mengatakan dia "menekankan bahwa Jalur Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina" dan mendesak solusi komprehensif untuk Tepi Barat dan Gaza.

Peta kunjungan Blinken ke Timur Tengah. (Sumber: Bloomberg)

Saat Blinken berbicara di Irak, Israel mengumumkan bahwa pasukannya telah mengepung seluruh Kota Gaza, yang efektif memutus bagian utara dari jalur tersebut dari selatan dengan pemblokiran internet dan komunikasi. Di atas maupun di bawah tanah menjadi sasaran, kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.

Blinken dan Abbas sebelumnya telah bertemu dua kali sejak perang pecah pada 7 Oktober, ketika militan Hamas menyerang komunitas Israel, menewaskan 1.400 orang, dan menculik ratusan lainnya.

Pasukan Israel telah masuk jauh ke dalam Gaza dan terlibat dalam pertempuran sengit dengan pejuang Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Eropa.

Pejabat AS mengatakan Blinken menyampaikan kabar terkini kepada Abbas mengenai percakapannya dengan pemerintah Israel, dan menekankan usaha AS untuk menghindari dampak pada warga sipil.

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, dalam sebuah pernyataan mengatakan Blinken menyatakan kembali komitmen AS untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza dan menentang pemindahan paksa warga Palestina.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 9.000 orang di Gaza. Wilayah yang terkepung tersebut telah menerima bantuan yang sangat terbatas dalam dua minggu terakhir melalui perlintasan perbatasan Rafah dengan Mesir.

Pada hari Sabtu, Blinken dan mitranya dari Mesir dan Yordania secara terbuka tidak sepakat mengenai perlunya gencatan senjata. Para menteri luar negeri Arab menyatakan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza membutuhkan penghentian perang segera.

Blinken, di sisi lain, meminta "jeda kemanusiaan" yang terbatas untuk memungkinkan pengiriman bantuan yang aman dan perlindungan bagi warga sipil. Akan tetapi dia memperingatkan bahwa gencatan senjata hanya akan memungkinkan Hamas untuk melanjutkan serangannya terhadap Israel. Pemerintahan Biden telah berulang kali menekankan hak Israel untuk membela diri.

Blinken juga melakukan kunjungan ke Tel Aviv dan Amman, Yordania, untuk membahas situasi kemanusiaan di Gaza dan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam konflik tersebut. Kunjungannya ke Irak, yang dilakukan di bawah pengawalan ketat dan tidak diumumkan hingga beberapa menit sebelum keberangkatannya, diikuti oleh kunjungan ke Ramallah yang sama-sama dijaga ketat.

Selanjutnya, Blinken akan menuju Ankara. Dari sana, ia akan melakukan perjalanan ke Tokyo untuk pertemuan para menteri luar negeri negara-negara anggota G-7 dan pembicaraan dengan pejabat Jepang.

(bbn)

No more pages