Jika terjadi sesuai ramalan, maka catatan tersebut melambat dibandingkan kuartal II-2023 tumbuh 5,17%. Yang merupakan pencapaian terbaik sejak kuartal III-2022.
Sedangkan dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi RI diperkirakan tumbuh 1,66%. Jauh lebih rendah ketimbang kuartal II-2023 yang tumbuh 3,86% qtq, yang juga merupakan rekor tertinggi sejak kuartal III-2020.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 diproyeksikan melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Sejumlah faktor internal dan eksternal bakal menjadi faktor utama. Seperti, konsumsi rumah tangga yang agak lesu pada kuartalan sepanjang Juli-September.
Kemudian, ekspor yang rasanya sudah sulit menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. BPS melaporkan, ekspor selalu mengalami kontraksi (Pertumbuhan Negatif). Adapun nilai ekspor kumulatif pada kuartal III-2023 tercatat US$ 63,6 miliar. Anjlok 19,2% yoy.
Penurunan harga 2 komoditas ekspor utama Indonesia, batu bara dan minyak sawit mentah (CPO), menyebabkan kinerja ekspor kurang menggembirakan.
Sementara dari global, Pertumbuhan jumlah pekerjaan di Amerika Serikat (AS) melambat lebih dari perkiraan sebelumnya, bersamaan dengan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi hampir dua tahun di angka 3,9%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, penciptaan lapangan kerja non-pertanian (Non-Farm Payrolls/NFP) hanya meningkat 150.000 pada Oktober setelah revisi ke bawah pada dua bulan sebelumnya. Turun dibandingkan dengan 297.000 pada September, mengutip laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Pertumbuhan upah bulanan pun melambat.
"Selesai," ujar Jay Bryson, Kepala Ekonom dari Wells Fargo & Co.
"Jika Anda seorang pejabat FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal), inilah yang ingin Anda lihat. Ini adalah kabar baik bagi The Fed," terang Jay.
“Investor sekarang menunggu kapan siklus pelonggaran kebijakan moneter akan dimulai dan sejauh mana siklus ini akan berjalan,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Pasar kontrak berjangka (futures) meramalkan akan penurunan suku bunga acuan sebesar 70 hingga 75 bps oleh Federal Reserve pada tahun depan.
(fad/aji)