DPR ingin pemeriksaan dengan lebih detil dan menyeluruh tentang masalah pada pembuatan trainset tersebut. Proses pemeriksaan pun bisa dilanjutkan hingga penyelidikan jika memang ada ketidaksesuaian pada bahan atau proses pengerjaannya.
“Saya khawatir ada praktik rente dalam pengadaan trainset LRT, sehingga kualitasnya tidak memenuhi standar," kata dia.
Dia juga merujuk pada polemik antara Siemens, sebagai pengelola software dengan LRT Jabodebek, Agustus lalu. Pada saat itu, Siemens juga melaporkan adanya ketidaksesuaian teknis antara jalur dengan 31 unit trainset buatan INKA. Polemik ini sempat membuat tarik ulur peresmian operasional komersial LRT Jabodebek.
Buruknya kualitas trainset LRT, menurut Amin, bisa menurunkan kepercayaan publik akan kemampuan perusahaan pelat merah atau produk dalam negeri. Audit ini justru bisa menunjuk secara jelas letak kesalahannya pada produksi atau memang ada praktek korupsi yang menurunkan semua kualitas.
“Jika dibiarkan, hal ini akan membuat industri kereta api kita sulit melangkah lebih jauh. Padahal kita sedang membangun kepercayaan publik terhadap kemampuan anak bangsa dalam urusan teknologi perkeretaapian,” kata Amin.
(frg)