Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon Presiden Ganjar Pranowo mengungkapkan ekosistem pantai dan laut Indonesia menyerap 17 persen karbon dunia. Namun, hingga saat ini belum ada blueprint atau kerangka kerja terperinci dalam menangani kredit karbon ekonomi biru.

 “Karbon kredit bisa kita lakukan rasanya yang mengatakan lahan, laut tidak bisa kita eksploitasi karena berbagai regulasi coba kita konservasi tapi punya nilai salah satunya karbon kredit. Tapi maaf, belum ada blueprint untuk blue karbon kredit,” kata Ganjar dalam dalam kegiatan Silaturahmi Kerja Nasional ICMI di Makassar, Sabtu (11/11/2023).

Ganjar memaparkan, perdebatan mengenai kredit karbon masih cukup panjang. Ia pun mempertanyakan apakah Indonesia serius dalam menjalankan ekonomi biru dan ekonomi hijau. Padahal, Indonesia memiliki lahan gambut dan mangrove yang luas. Jika komitmen menjalankannya, kata Ganjar, potensinya bisa mencapai 3.500 triliun karbon kredit. 

“Yang mana boleh kita konservasi wajib dan mana yang boleh dieksploitasi. Jangan sampai salah lagi datanya sudah ada. Kalau angka ini bisa kita siapkan baik, APBN kita tidak cukup dengan Rp3.000 triliun harus ada peningkatan yang progresif,” katanya. 

“Saya mencoba membandingkan dengan tim saya biaya mencegah, mengurangi, dan memperbaiki kerusakan lingkungan kira-kira kita butuh uang Rp1.371 triliun di antaranya Rp17,8 triliunnya merupakan tanggungan BPJS aktif akibat polusi udara.”