Steve Matthews - Bloomberg News
Bloomberg, Lapangan kerja Amerika Serikat (AS) yang melemah memberi ruang bagi bank sentral, The Federal Reserve untuk menahan bunga acuan lagi pada Desember.
Hal ini juga memperkuat pandangan pasar bahwa the Fed telah selesai dengan kampanye kenaikan suku bunga paling agresifnya dalam empat dekade.
Nonfarm payrolls meningkat 150.000 bulan lalu, kurang dari yang perkiraan, dibandingkan dengan 297.000 pada bulan September, demikian laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat (03/11/2023).
Tingkat pengangguran naik menjadi 3,9%, dan pertumbuhan upah bulanan melambat.
"Selesai," kata Jay Bryson, kepala ekonom Wells Fargo & Co. "Jika Anda seorang pejabat FOMC [Komite Pasar Terbuka Federal], inilah yang ingin Anda lihat. Ini adalah kabar baik bagi the Fed."
FOMC, yang merupakan pembuat kebijakan the Fed, memutuskan pada Rabu lalu untuk menahan bunga acuan pada level tertinggi dalam 22 tahun. Penahanan bunga ini sudah terjadi dua kali berturut-turut.
Gubernur the Fed Jerome Powell mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers bahwa menurutnya masih tanda tanya apakah bank sentral perlu menaikkan bunga acuan lagi, dan bahwa mereka akan melanjutkan pengambilan keputusan dengan hati-hati.
Hal ini dianggap sebuah sinyal keengganan untuk menaikkan bunga acuan dalam waktu dekat.
Powell mengatakan pada hari Rabu bahwa kondisi penawaran dan permintaan di pasar tenaga kerja mulai seimbang, mengutip perlambatan dalam pertumbuhan pekerjaan, peningkatan partisipasi angkatan kerja, dan rebound imigrasi.
Laporan terbaru mengkonfirmasi perlambatan dari kuartal ketiga, ketika ekonomi tumbuh pada laju 4,9%.
"Ini adalah laporan yang sangat bagus untuk the Fed," kata Kathy Jones, kepala strategi pendapatan tetap Charles Schwab & Co. "Pertumbuhan pekerjaan yang lebih lemah dengan pengangguran yang sedikit lebih tinggi dan pertumbuhan upah yang melambat. Kemungkinan tidak ada perubahan dalam kebijakan the Fed pada Desember. Kenaikan bunga the Fed mungkin sudah selesai."
(bbn)