Logo Bloomberg Technoz

“Itu sudah diatur. Kita kan ada aturan, sudah ada kesepakatan itu, mayoritasnya ada. [Soal menambah porsi saham sebesar] 14%, tergantung berdua [antara MIND ID dan Vale]. Makanya B2B.”

Pekerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO). (Dok Vale.com)

Harga Divestasi

Terkait dengan harga saham yang dilepas Vale dalam divestasi kepada MIND ID tersebut, Arifin kembali menegaskan pemerintah tidak akan ikut campur. Hanya saja, dia akan menagih janji Vale untuk memberikan harga di bawah pasar.

“Vale sudah bilang dia enggak akan kasih harga yang mahal. Ini kita pegang janjinya,” tegas Arifin.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli membenarkan, untuk bisa menjadi pengendali di Vale Indonesia, minimal saham yang harus diakuisisi tidak akan cukup jika hanya 11%.

Memiliki tambahan porsi saham sebesar 14%, menurut Rizal, merupakan pertaruhan besar yang penting bagi posisi MIND ID.

Sebab, dengan menjadi pengendali, MIND ID tentu dapat menentukan arah kebijakan INCO mulai dari produksi, penambahan smelter, serta penunjukan/penambahan direksi dan komisaris di jajaran manajemen Vale Indonesia.

“Namun, tentu saja pemegang saham mayoritas lainnya seperti Vale Group bisa melakkan lobi agar mereka tetap bisa ditunjuk sebagai pengendali perusahaan, dengan alasan mereka sudah expert di bidang pertambangan dan pengolahan nikel selama ini,” ujarnya.

Vale Indonesia. (Dok. Vale Indonesia)

Sementara itu, MIND ID menegaskan tetap menginginkan penambahan saham minimal 14% terhadap kewajiban divestasi Vale. Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan penambahan saham minimal tersebut dapat memberikan peluang holding BUMN tambang untuk dapat menjadi pengendali INCO.

"Hal yang menjadi lebih penting ialah perlu adanya konsolidasi. Hal tersebut membuat divestasi Vale menjadi lebih strategis dan memberikan nilai tambah optimal bagi Indonesia," ujar Heri saat dihubungi, Rabu (1/11/2023).

Heri mengatakan, jika proses divestasi tersebut berjalan lancar, MIND ID pun menargetkan untuk mengintegrasikan rencana pengembangan tambang INCO dengan rencana pengembangan MIND ID ke depannya, sejalan dengan mandat pemerintah dalam upaya memaksimalkan potensi dalam negeri.

Pemerintah melalui Kementerian BUMN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberapa kali mengungkapkan progres negosiasi divestasi saham INCO ke MIND ID hingga kini masih terus berjalan, meski belum kunjung menemui titik terang.

Hingga saat ini, mayoritas saham INCO masih dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79% porsi saham, disusul dengan MIND ID dengan kepemilikan 20%, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03%. Adapun, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18%.

Jika progres divestasi berjalan lancar, maka saham MIND ID di INCO akan bertambah menjadi 34% dari sebelumnya 20%. Sebaliknya, kepemilikan Vale Canada sebagai induk INCO akan berkurang 14%, dari 43,79% menjadi 29,79%. Dengan demikian, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar INCO, sementara terbesar kedua adalah VCL.

(wdh)

No more pages