Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan alasan pemerintah melalui MIND ID kukuh berupaya menjadi pengendali di PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), di tengah alotnya proses divestasi saham perusahaan tambang mineral asal Kanada itu.

Menurut Arifin, tersendatnya negosiasi divestasi saham INCO dipicu oleh masalah business to business (B2B) antara Vale Indonesia dan holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertambangan, PT Mining Industry Indonesia (MIND ID).

“Dari ESDM sendiri sudah enggak ada masalah. [Dengan menjadi pengendali saham Vale], kami intinya ingin sumber daya alam bisa termonetisasi, memberikan nilai tambah sehingga menciptakan lapangan kerja baru. Namun, memang terkait dengan B2B masih berjalan, sudah tinggal sedikit ya. Alotnya kan tahu sendiri [karena apa],” ujarnya, Jumat (3/11/2023).

Arifin menjelaskan posisi Pemerintah Indonesia – melalui MIND ID – sebagai pengendali saham INCO sebenarnya sudah diatur dalam Undang-Undang No. 3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).

Mengacu pada UU tersebut, perusahaan tambang mineral asal Kanada itu cukup melepas sahamnya sebesar 11% jika ingin memperpanjang kontraknya di Indonesia yang berakhir pada Desember 2025.