Namun demikian, pergerakan pasar saham, dan Rupiah masih akan dibayangi oleh rilis sejumlah data ekonomi lanjutan dari Paman Sam untuk mengkonfirmasi sinyal dovish The Fed.
Para pelaku pasar sekarang memusatkan perhatian mereka pada data Non-Farm Payroll (NFP) AS yang akan dirilis pada Jumat malam ini untuk mendukung keyakinan tersebut.
“Data NFP hari Jumat akan menjadi sangat penting," ujar Priya Misra, Manajer Portofolio di JPMorgan Asset Management.
Dari dalam negeri, IHSG juga tengah dibayang-bayangi ketidakpastian politik pada Pemilu 2024 yang dapat berkembang menjadi krisis konstitusi.
“Hal ini tidak terlepas dari pernyataan Ketua MKMK di media massa atas kemungkinan pembatalan putusan MK atas batas usia capres-cawapres melalui keputusan MKMK,” terang Lionel.
Walaupun sentimen positif bertebaran secara global, IHSG masih dipandang dengan kecenderungan yang suram. Tercermin dari penurunan indeks 1,64% pada Rabu pekan ini.
Menurut Lionel, ada dua kemungkinan penyebab IHSG turun tajam. Yang pertama adalah antisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga BI 7DRRR pada November. Yang kedua adalah ketidakpastian politik yang membayang-bayangi Pemilihan Presiden 2024.
“Walaupun ada indikasi kuat terhadap potensi kenaikan suku bunga BI 7DRRR yang tercermin dari naiknya suku bunga diskonto SRBI 12M menjadi 7,02% (Prev: 6.97%), kami menduga sentimen politik berpengaruh lebih kuat,” lanjutnya.
Disamping itu, Komisi II DPR-RI telah menyetujui revisi Peraturan KPU untuk memberikan ‘Karpet Merah’ terhadap langkah Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres bagi capres Prabowo Subianto.
“Akan tetapi, pernyataan dari Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie membuka peluang dibatalkannya putusan MK terkait batas usia capres-cawapres,” imbuhnya. Apabila itu terjadi, Lionel menyebut, Indonesia berpotensi mengalami krisis konstitusi.
Melihat berbagai sentimen tersebut, Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas merekomendasikan sektoral saham konsumen ritel makanan, rokok, saham-saham infrastruktur, dan juga sektoral kesehatan yang menarik dicermati untuk mulai diinvestasikan untuk kuartal IV-2023.
(fad/aji)