Logo Bloomberg Technoz

Tren Positif IHSG Dibayangi Ketidakpastian Politik Dalam Negeri

Redaksi
03 November 2023 17:30

Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,56% ke posisi 6.788,85 mengikuti arah Wall Street semalam, setelah Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengisyaratkan atas siklus kenaikan suku bunga acuannya mungkin telah selesai.

Di pasar lainnya, obligasi Pemerintah AS yang lebih rendah membebani greenback, yang melemah terhadap mata uang utama, dan menempatkan mata uang Indonesia Rupiah dalam tren penguatan tajam nyaris 1% sore ini, melanjutkan kenaikan dari Kamis kemarin.

Pasar saham, dan juga Rupiah berhasil tersenyum sumringah berkat sinyal dari The Fed yang telah menyulut euforia di pasar keuangan.

Jerome Powell, Gubernur Federal Reserve, memberi sinyal dovish yang cukup kuat bahwa siklus kenaikan suku bunga acuan The Fed sejak 2022 kemungkinan sudah selesai dan suku bunga acuan di level saat ini akan dipertahankan dalam jangka waktu cukup lama.

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Bloomberg)

“Hal ini membuat pelaku pasar yakin bahwa The Fed akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga FFR di level saat ini 5,5%, yang terlihat dari probabilitas suku bunga FFR bertahan di level 5,5% pada bulan Desember sebesar 78%,” tulis Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatannya, Jumat (3/11/2023).