"Melalui perluasan jangkauan tracing, Pemerintah dapat memberikan respons cepat apabila ada yang terkonfirmasi terpapar cacar monyet sehingga dapat langsung diisolasi. Ini juga merupakan langkah awal pencegahan meluasnya kasus cacar monyet," kata Ketua DPP PDIP tersebut.
Sejak tahun 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan penyakit cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah diminta proaktif dalam melakukan upaya penanganan.
Dengan adanya langkah yang tepat, Puan berharap virus cacar monyet bisa diidentifikasi dengan cepat dan ditanggulangi sesuai prosedur. "Saya mendorong Pemerintah pusat dan daerah bersinergi membentuk tim tracing awal sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit ini. Kita jangan sampai terlambat mengantisipasi masalah kesehatan masyarakat," ujar Puan.
Selain tracing, dia juga meminta pemerintah menggencarkan vaksinasi kepada kelompok rentan untuk mencegah penularan atau memperkuat imunitas. Dia meminta Kementerian Kesehatan memastikan ketersediaan atau stok vaksin Cacar Monyet.
“Dan prioritaskan bagi masyarakat atau populasi yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit ini,” kata Puan.
Kementerian Kesehatan dan Pemprov DKI Jakarta sebenarnya sudah memulai program vaksinasi Mpox, akhir Oktober lalu. Mereka menargetkan 447 orang yang dinilai rentan tertular penyakit tersebut. Saat itu, sejumlah klinik dan puskesmas juga menyediakan vaksi Mpox bagi masyarakat yang membutuhkan.
Akan tetapi, pemerintah memang hanya punya 1.000 dosis vaksin Mpox yang bisa digunakan pada 500 orang. Namun, Indonesia akan mendapat bantuan 2.000 dosis vaksin cacar monyet dari ASEAN dalam waktu dekat.
(frg)