Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat, 3 November 2023 berpotensi melanjutkan tren penguatan, bersamaan dengan sejumlah data ekonomi yang ekspansif, dan juga optimisme pasar makin kuat terhadap Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang telah selesai dalam tren kenaikan suku bunga acuannya.
Adapun pada perdagangan kemarin, Kamis (2/11/2023) IHSG menguat 108,96 poin atau setara dengan kenaikan 1,64%, dengan menutup perdagangan pada posisi 6.751,38.

Secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan tren Bullish, dengan menuju area resistance pada trendline garis kuning di area level 6.780. setelah perdagangan sebelumnya, IHSG menguat dengan optimis menembus dua resistance-nya pada time frame daily.
Adapun resistance kuat selanjutnya yang menarik dicermati adalah 6.800 hingga indikator MA-200 pada 6.820. Sedangkan untuk support terdekat pada level 6.718, dan ada support selanjutnya 6.695.
Sentimen pada perdagangan hari ini datang dari global dan regional. Investor memberi respons terhadap apa yang dipandang sebagai sebuah keputusan yang ramah (Dovish) dari Bank Sentral AS untuk mempertahankan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) di kisaran target 5,25% - 5,50%, selama dua bulan berturut-turut sehingga membangkitkan harapan bahwa tren kenaikan suku bunga mungkin sudah selesai.
Rilis data ekonomi AS juga memberi gambaran pasar tenaga kerja yang mulai longgar secara perlahan namun masih ketat di hadapan pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, menurut data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS), jumlah lowongan kerja (Job Opening) di AS bertambah 56.000 di bulan September menjadi 9,55 juta, tertinggi dalam empat bulan dan lebih baik dari konsensus pasar yang sebesar 9,25 juta.
“Data ADP Employment Report memperlihatkan bahwa sektor swasta di AS menambah 113.000 pekerja di bulan Oktober, sedikit di bawah ekspektasi pasar, 150.000 namun jauh lebih tinggi dari penambahan 89.000 pekerja di bulan September,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sementara itu, probabilitas pemangkasan suku bunga di bulan Juni 2024 naik menjadi hampir 70% dan pasar kontrak berjangka (Futures) sekarang meramal penurunan suku bunga sekitar 85 bps di sepanjang tahun 2024.
Dari regional, Jepang, PM Fumio Kishida mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai sekitar US$113 miliar yang difokuskan untuk meringankan beban rumah tangga dari kenaikan inflasi. Paket ini mencakup keringanan pajak bagi individu dan perusahaan serta subsidi untuk mengimbangi kenaikan harga bahan energi.
Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data inflasi (Consumer Price Index/CPI) Korea Selatan mengalami akselerasi selama tiga bulan beruntun dengan naik 3,8% yoy pada Oktober dari 3,7% yoy pada September dan lebih tinggi dari ramalan pasar yang sebesar 3,6% yoy di tengah kenaikan harga bahan energi dan bahan makanan.
Adapun data industri jasa untuk China, akan dirilis pada Jumat, yang diperkirakan akan menunjukkan ekspansi lebih lanjut.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 1,64% ke 6.751 disertai dengan muncul volume pembelian yang cukup tinggi.
“Selama IHSG tidak kembali terkoreksi ke bawah 6.639, maka diperkirakan IHSG telah menyelesaikan wave c dari wave (ii) dan berpeluang melanjutkan penguatannya untuk membentuk awal dari wave (iii) ke rentang 6.824-6.881 terlebih dahulu,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (3/11/2023).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, BBRI, BRPT, HRUM dan JSMR.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpotensi lanjutkan rebound ke 6.800 di Jumat (3/11).
“Technical rebound IHSG tertahan di kisaran pivot 6.750 di Kamis (2/11). Bersamaan dengan rebound tersebut, Stochastic RSI membentuk golden cross di pivot level (50%). Kondisi ini divalidasi dengan terbentuknya golden cross pada MACD. Dengan demikian, konfirmasi ke atas 6.750 dapat menjadi validasi minor bullish reversal,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham-saham perbankan, seiring dengan potensi rebound lanjutan pada BBRI, BMRI, BBCA dan BBNI di Jumat (3/11).
Disamping saham perbankan, potensi rebound lanjutan juga dapat dicermati pada MEDC, MAPI, JSMR, ADMR, MIKA dan ACES.
(fad)