Logo Bloomberg Technoz

Penggunaan fasilitas tersebut telah turun lebih dari US$1 triliun sejak bulan Juni karena semakin banyak lembaga keuangan yang mengalokasikan kelebihan kas mereka untuk membeli T-bill. Penurunan ini merupakan indikasi bahwa permintaan terhadap T-bill mungkin tidak dapat mengikuti laju pasokan.

Kekhawatiran lainnya adalah melebarnya spread antara imbal hasil T-bill tiga bulan dan overnight index swap (OIS). OIS adalah suku bunga yang dibayarkan untuk menukar dua aliran kas yang berbeda di masa depan.

Spread yang melebar menunjukkan bahwa investor menuntut kompensasi yang lebih tinggi untuk membeli T-bill.

Sejak tahun 2001, imbal hasil atau yield T-bill tiga bulan telah diperdagangkan sekitar 9 basis poin di bawah OIS. Namun, saat ini yield T-bill tiga bulan telah diperdagangkan di atas OIS, yang mengindikasikan bahwa yield T-bill perlu turun lebih lanjut untuk menarik minat investor.

Potensi penurunan terhadap T-bill (Sumber: Bloomberg)

Para analis memperkirakan bahwa pemerintah AS akan meningkatkan pasokan T-bill sebesar US$700 miliar pada 2024. Hal ini akan menyebabkan pangsa T-Bill dalam total utang pemerintah AS meningkat dari 20,3% menjadi 22,4%.

Oleh karena itu, Wall Street mewaspadai potensi penurunan permintaan terhadap T-bill. Para analis akan mencermati beberapa indikator, seperti penggunaan fasilitas RRA dan spread antara imbal hasil T-bill tiga bulan dan OIS, untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal dari masalah tersebut.

(bbn)

No more pages