“Harga emas saat ini sudah memasukkan faktor risiko geopolitik. Jika perang meluas, maka harga emas bisa naik lagi,” tegas Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 64,51.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, kenaikan yang sudah tajam bulan lalu membuat harga emas rawan terkoreksi. Harga emas sudah mendekati support US$ 1.984, sehingga ruang penurunan menjadi lebih terbuka.
Target koreksi atau support terdekat adalah US$ 1.964/ons. Jika tertembus, maka harga emas bisa turun lagi menuju US$ 1.951/ons.
Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 1.925/ons.
Sementara target kenaikan atau resisten terdekat adalah US$ 1.992/ons. Jika tertembus, maka bukan tidak mungkin harga emas naik ke US$ 2.006/ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 2.010/ons.
(aji)