"Secara keseluruhan, tingkat pengangguran tetap rendah. Dunia usaha masih belum mulai mengurangi pegawai secara cepat karena aktivitas ekonomi dan permintaan tetap kuat," kata Rubeela Farooqi, ekonom utama AS di High Frequency Economics. "Namun, angka klaim yang terus berlanjut perlu dipantau sebagai tanda-tanda pelemahan dalam permintaan tenaga kerja."
Laporan ketenagakerjaan bulanan pemerintah yang dijadwalkan dirilis pada Jumat akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang arah pasar tenaga kerja. Para ekonom memproyeksikan penambahan sekitar 180.000 posisi di AS pada bulan Oktober, yang masih berada di atas tren pertumbuhan lapangan kerja sebelum pandemi.
Tanpa penyesuaian, klaim awal meningkat menjadi 196.767. Klaim mengalami kenaikan terbesar di Michigan, California, dan North Carolina, dan turun di New York.
Pemogokan serikat pekerja United Auto Workers melawan tiga produsen otomotif terbesar di AS mungkin telah berkontribusi pada peningkatan tersebut. Meskipun pekerja yang mogok tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan pengangguran di sebagian besar negara bagian, perusahaan merumahkan para pekerja di pabrik-pabrik di seluruh negeri. Serikat pekerja tersebut telah mencapai kesepakatan dengan masing-masing perusahaan.
Sementara itu, para pejabat di Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed telah menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 22 tahun untuk meredakan inflasi. Biaya pinjaman yang melonjak, yang sudah menekan sektor-sektor perekonomian, diperkirakan akan berdampak lebih luas pada rencana perekrutan.
Setelah bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada Rabu, Gubernur Jerome Powell mencatat bahwa pasar kerja sedang mengalami penurunan. Namun dia menegaskan kembali, jika bukti menunjukkan bahwa tidak lagi terjadi perlambatan, maka hal tersebut "dapat mengancam kemajuan dalam pengendalian inflasi, dan dapat memicu pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut."
Laporan terpisah pada Kamis menunjukkan produktivitas tenaga kerja AS meningkat secara signfikan dalam tiga tahun terakhir. Hal ini membantu mengurangi dampak inflasi dari pertumbuhan upah baru-baru ini.
(bbn)