Logo Bloomberg Technoz

“Sulit buat kita untuk menurunkan nilai tukar mata uang USD, sulit kita untuk melakukan penurunan harga avtur, tentu salah satu langkah untuk menyelamatkan industri penerbangan yg sedang tidak sehat-sehat saja (dengan) memberikan fleksibilitas bagi maskapai untuk menyesuaikan TBA,” lanjutnya. 

Dampak Kecil terhadap Daya Beli Masyarakat

Dalam hal ini, INACA mengakui pasti terdapat dampak yang diberikan kepada tingkat daya beli masyarakat bila TBA dikembalikan dengan mekanisme pasar. Namun, Danon mengatakan, pengguna transportasi udara hanya sekitar 5% dari total populasi Indonesia. Sehingga dampaknya terhadap nilai perekonomian Indonesia hanya kecil. 

Danon justru meminta pemerintah untuk menyediakan pilihan transportasi lain untuk masyarakat Indonesia, salah satunya yang terwujud dalam kereta cepat WHOOSH. 

Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra menilai memang akan terjadi pergerakan pengguna maskapai bila tarif disesuaikan dengan mekanisme pasar dan terdapat transportasi lain seperti kereta. Namun, Irfan memastikan pesawat tetap memiliki kelebihan yakni dalam kecepatan. 

Ketika ditanya perihal penumpang yang akan beralih ke kereta cepat WHOOSH yang berencana dilanjutkan hingga Surabaya, Irfan mengakui pasti penumpang pesawat akan tergerus. Namun harga tiket yang ditawarkan memang akan setara dengan pelayanan yang didapatkan penumpang. 

“Iya pasti (tergerus), tapi uda digerus, kita gak boleh jual mahal lagi. Padahal mestinya naik pesawat lebih cepat. Kalau dari Jakarta ke Surabaya naik pesawat lebih lambat dari kereta cepat, ada yang salah dengan pesawat,” ujar Irfan saat ditemui usai rapat umum anggota INACA di Park Hyatt Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

“Tapi ini kan pilihan, sama seperti turun mobil, yang memakai AC dan tidak pakai AC (harganya beda). Itu kan soal pilihan, yang penting pemerintah dan kita pelaku industri memberikan pilihan. Yang tidak boleh tuh masyarakat tidak dikasih pilihan,” pungkasnya. 

(dov/ain)

No more pages