Logo Bloomberg Technoz

Mengenai kabar ini, Departemen Luar Negeri dan Dewan Keamanan Nasional menolak memberikan komentar. 

Wall Street Journal melaporkan sebelumnya tentang pembicaraan ini. Surat kabar tersebut mengatakan AS akan diwakili oleh Asisten Menteri Luar Negeri untuk Pengendalian Senjata Mallory Stewart, sementara China akan mengirim Sun Xiaobo, yang memimpin Departemen Pengendalian Senjata di Kementerian Luar Negeri China. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan pada hari Kamis dalam jumpa pers rutin di Beijing bahwa "kedua pihak akan melakukan pertukaran pendapat tentang berbagai masalah."

Pada bulan Oktober, Pentagon mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa China memiliki sekitar 500 hulu ledak nuklir pada tahun ini, dan berencana menambah hingga lebih dari 1.000 hulu ledak pada tahun 2030. Ini merupakan sebuah peningkatan yang lebih cepat dari perkiraan. Sementara AS memiliki sekitar 3.700 hulu ledak nuklir.

AS juga ingin mencegah perlombaan senjata nuklir tiga arah dengan Rusia dan China, terutama pembicaraan soal perpanjangan Perjanjian New Start yang berakhir pada tahun 2026, yang terhenti akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, mengatakan pada bulan Juni bahwa pemerintahan Biden siap untuk berkomunikasi dengan Rusia mengenai pengendalian senjata nuklir. Akan tetapi, peningkatan persenjataan China mempersulit upaya tersebut, dan harus dipertimbangkan saat AS memodernisasi kekuatannya.

Sullivan mengatakan rencana China untuk memiliki hingga 1.500 hulu ledak pada tahun 2035 merupakan "salah satu peningkatan senjata nuklir selama masa damai terbesar dalam sejarah."

(bbn)

No more pages