Bloomberg Technoz, Jakarta – Penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan LPG bersubsidi terus meningkat. Per Oktober 2023, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah mengungkap setidaknya 32 kasus pidana terkait dengan isu tersebut. 

Area Manager Communication, Retail & CSR PT Pertamina (Persero) Ahad Rahedi menjabarkan mayoritas kasus tersebut terungkap di wilayah Jawa Timur—Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus).

Sebanyak 27 kasus di antaranya terungkap secara mandiri oleh Polri, sedangkan 5 lainnya bekerja sama dengan Pertamina.

“Faktor paling dominan dalam penyelewengan BBM bersubsidi adalah perilaku menyimpang konsumen di SPBU yang tidak mengonsumsi BBM untuk kendaraannya sendiri." ujar Rahedi dalam pernyataan resmi, Kamis (2/11/2023).

Rahedi mengatakan Pertamina tidak dapat bertindak sendiri dalam memberantas hal tersebut, karena secara regulasi kewenangan yang dimiliki terbatas hanya pada mata rantai distribusi Pertamina sampai dengan sel terkecil yakni SPBU dengan operator sebagai garda terdepan.