"Kita harus mendukung pembentukan negara sekuler yang demokratis dan tunggal di seluruh wilayah Palestina, dengan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi," tulis Mokhiber.
"Sehingga, penghapusan proyek pemukiman kolonial yang sangat rasialis dan mengakhiri apartheid di seluruh negeri," lanjutnya.
Mokhiber mengatakan, "kegagalan PBB" di Palestina bukan menjadi alasan publik dunia untuk mundur. Dia pun mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakan anti-apartheid demi kesetaraan dan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina.
"Dunia sedang memperhatikan. Kita semua akna bertanggung jawab atas di mana kita berdiri di saat yang penting ini. Mari kita berdiri di pihak keadilan," tutupnya.
Israel saat ini terus memperluas serangannya di Jalur Gaza. Sebuah kamp pengungsian di Gaza telah diledakkan, dan menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Kementerian Kesehatan di Gaza sebelumnya mengatakan jumlah korban jiwa di Palestina karena serangan udara Israel sudah mencapai lebih dari 8.500 jiwa.
(del)