Logo Bloomberg Technoz

Penguatan rupiah dan mayoritas mata uang Asia terdorong oleh sinyal dovish bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang mengumumkan hasil pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC) dini hari tadi. The Fed menahan bunga acuan sesuai prediksi pasar di level 5,5%. 

Namun, yang membuat euforia pasar adalah sinyal yang semakin terang dari bank sentral paling berpengaruh itu bahwa siklus kenaikan bunga acuan mungkin sudah berakhir. The Fed diyakini akan menahan bunga di 5,5%, level saat ini dalam jangka waktu lama.

Hasil FOMC itu sontak menyalakan gelombang beli di pasar ditandai dengan menghijaunya indeks saham di Wall Street dan reli harga Treasury, surat utang AS, dengan penurunan yield terbesar dalam setahun terakhir. Indeks dolar AS juga terus melanjutkan pelemahan sampai pagi ini. 

(rui)

No more pages