Spread prompt WTI menyempit hingga 33 sen, tanda bahwa para pedagang tidak terlalu khawatir tentang ketersediaan dalam waktu dekat.
WTI juga menembus di bawah moving average 100 hari untuk pertama kalinya sejak Juli, sinyal teknis bearish yang dapat memicu lebih banyak penjualan.
Sementara itu, pasukan Israel terus bergerak secara bertahap ke Jalur Gaza, dengan militer melaporkan korban pertamanya sejak dimulainya serangan darat.
Iran kembali menyerukan embargo minyak Israel oleh negara-negara Muslim.
Data permintaan minyak global tetap beragam. Konsumsi minyak AS mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada bulan Agustus. Namun manufaktur di China, importir minyak terbesar dunia, kembali mengalami kontraksi bulan lalu, sementara BP Plc mengatakan pasar bensin dan diesel global kelebihan pasokan.
Harga:
WTI untuk pengiriman Desember turun 58 sen menjadi US$80,44 per barel di New York.
Brent untuk pengiriman Januari turun 39 sen menjadi US$84,63 per barel.
(bbn)