Logo Bloomberg Technoz

Yang menarik, META menyematkan agenda perubahan anggaran dasar dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), meski tidak ada pembahasan lebih lanjut dalam RUPSLB. Sehingga, META tidak melakukan pemungutan suara serta pengambilan keputusan untuk agenda tersebut.

Penambahan modal seperti melalui rights issue umumnya diikuti oleh perubahan anggaran dasar. Ini karena modal dasar perusahaan turut berubah seiring dengan aksi korporasi tersebut.

Sekilas ke belakang, akuisisi Tol MBZ oleh META diawali dengan penandatanganan sale purchase agreement (SPA) oleh Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) bersama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) pada 30 Juni 2022. Dalam penandatanganan itu juga disepakati mekanisme pembayaran secara bertahap.

Pertama, senilai Rp 15 miliar dilakukan saat SPA. Kemudian, pembayaran secara tunai senilai Rp 791 miliar dilakukan saat penyelesaian transaksi. Sementara yang sebesar Rp 3,22 triliun juga dibayarkan saat penyelesaian transaksi, namun dalam bentuk promissory note yang diterbitkan MPTC untuk pemilik konsesi MBZ.

MPTC kemungkinan masih mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 359 miliar. Biaya ini dikeluarkan jika pemerintah melalui Kementerian PUPR menyetujui kenaikan tarif tol.

Berdasarkan penelusuran Bloomberg Technoz, MPTC memiliki portofolio saham di META. Portofolio ini berupa kepemilikan 74,65% saham melalui Metro Pacific Tollways Indonesia.

MPTC sendiri merupakan anak usaha Metro Pacific Investments Corporation (MPIC). Sementara, salah satu pemegang saham MPIC adalah First Pacific Company Limited, perusahaan di Hong Kong yang 44,3% sahamnya dimiliki oleh Anthoni Salim.  

(mfd/dhf)

No more pages